Google Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

Lavan Community

Rabu, 05 Oktober 2011

ULAR PUTIH DAN KUPU-KUPU BERTEMU DI NEGERI SINGA.

 
 
“Kerja keras kalau kamu mau rock n roll….”
(ROCK N ROLL by SLANK, ALBUM THE BIG HIP)
Potongan lirik dari salah satu lagu SLANK tersebut terasa cocok untuk menggambarkan pencapaian yang diraihnya. Dimana usia band rock terbesar di Indonesia ini mendekati 28 tahun. Sebuah kado yang pastinya terlalu manis untuk dilupakan oleh Bimbim, Kaka, Abdee, Ridho dan Ivan adalah ketika mereka dijadwalkan sepanggung dengan Whitesnake kurang dari sebulan sebelum SLANK merayakan ulang tahunnya di bulan Desember nanti.
1 November 2011 nanti musik rock n’ roll SLANK akan mengguncang Fort Canning Park, Singapura. Band dengan basis massa fanatik yang tersebar hingga di luar Indonesia ini menjadi satu-satunya band pembuka Whitesnake.

Tentunya LAMC Production, pihak penyelenggara yang berbasis di Singapura sudah memperhitungkan dengan cermat akan hal ini. Mereka mempertemukan SLANK dengan Whitesnake, salah satu dedengkot heavy metal.
Bagi SLANK, ini bukan kali pertama mereka tampil di luar negeri. Sebelumnya, SLANK telah menjelajah lintas benua ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika. Sedangkan catatan konser di dalam negeri tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena mulai dari kota-kota besar hingga kota terpencil, dimana perjalanan tur harus disambung dengan bus atau perahu motor seperti di pedalaman Kalimantan, sudah mereka datangi untuk bertemu dengan Slankers yang ada di pelosok.
Sebagai band rock terbesar di Indonesia, SLANK juga sangat produktif. Setiap tahun selalu ada album yang dirilis. Beberapa album di rilis di lingkup internasional. Seperti album “Anthem for the Broken Hearted” yang rilis di USA tahun 2008 lalu dengan lirik lagu berbahasa Inggris. Begitu juga album “The Big Hip” yang juga rilis di Jepang. Dalam album ini SLANK berkolaborasi dengan musisi dari Jepang menghasilkan lagu-lagu dalam bahasa Inggris, Indonesia dan Jepang.
Album SLANK yang laku terjual jutaan copy selalu mengusung semangat PLUR (Peace, Love, Unity, Respect). Lagu-lagu mereka hadir dalam balutan rock n’ roll dan blues. Meski pun begitu SLANK juga piawai memainkan lagu dalam aransemen reggae, pop dan sentuhan dangdut yang tetap dengan ciri khas musik SLANK.
Bagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Begitulah yang diungkapkan SLANK tentang konser di Singapura ini bersama Whitesnake. Negara kota ini memang selalu mendatangkan band kelas dunia untuk bermain di sini. Tentunya didukung dengan stage, sound system dan lighting yang spektakuler sehingga konser SLANK dan Whitesnake nanti akan menjadi pertunjukkan yang megah.
Whitesnake sendiri baru saja merilis album kesebelas yang bertajuk “Forevermore” pada Maret 2011 lalu. Butuh waktu tiga tahun untuk menantikan album ini setelah “Good to Be Bad” rilis April 2008 silam.
Meski gonta-ganti formasi, musik mereka yang memadukan blues dan soul dengan akar rock yang kuat, masih sanggup memekakkan telinga. Hal ini menasbihkan Whitesnake sebagai salah satu raja hard rock dunia.
Formasi terbaru Whitesnake saat ini pada vokal masih dipegang David Coverdale dengan ciri khas lengkingannya. BriianTichy (drum), Michael Devin (bass) serta duo gitaris Reb Beach dan Doug Aldrich.
David Coverdale, vokalis berkarisma, membentuk Whitesnake pada tahun 1978 di North Yorkshire, Inggris. Sebelumnya ia memperkuat Depp Purple. Lagu “Soldier of Fortune”, salah satu masterpiece Depp Purple menjulang lewat vokal Coverdale.
Di awal berdirinya, Coverdale menggamit Bernie Marsden, Micky Moody, Neil Murray, David “Duck” Dowie (drum) dan Brian Johnston (keyboard). Pada perjalanannya, banyak musisi terkenal yang pernah bermain untuk band ini. Diantaranya Adrian Vandenberg dan Steve Vai pernah mengisi posisi gitaris. Untuk formasi terbaik Whitesnake, banyak yang memilih formasi David Coverdale, Rudy Sarzo, Tommy Aldridge, Adrian Vandenberg dan Steve Vai.
Sebelum sukses secara komersial dengan heavy metal, band ini sempat menuai kritik karena dianggap masih terpengaruh oleh Deep Purple. Beberapa rekan Coverdale di Deep Purple juga sempat bergabung bersamanya di Whitesnake.
Sedikit kilas balik. David Coverdale pernah berkunjung ke Jakarta Desember  1975. Ketika itu ia masih memperkuat Deep Purple yang menggelar konser di stadion utama Senayan. Selain David Coverdale, formasi Deep Purple saat itu di dukung juga oleh Glen Hughes (bass), Ian Paice (drum), Tommy Bolin (gitar) dan Jon Lord (keyboards). Sebagai band pembuka saat itu dipilih God Bless. Kini, 36 tahun setelah konser tersebut, David Coverdale bersama band-nya, Whitesnake, akan sepanggung kembali dengan band asal Indonesia, SLANK. Negeri Singa menjadi sejarah dimana “Ular Putih’ dan “Kupu-kupu” bertemu dalam balutan musik rock.
Satu hal unik yang menjadi kesamaan antara SLANK dan Whitesnake, yaitu kedua band ini hanya menyisakan satu personel sejak kali pertama band mereka terbentuk. David Coverdale di Whitesnake dan Bimbim di SLANK. Kedua band ini juga baru sekarang menggelar konser di Singapura.
More info:
SLANK RECORDS
Jl. Potlot III No. 14 Duren Tiga, Jakarta Selatan 12760.
Telp (021) 7919 6819, fax (021) 7919 3437.
www.slank.com
www.facebook.slank.com 

Terima Kasih Sudah Berkunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan.